Suparman Marzuki Sebut Prabowo-Gibran Jorjoran Buat Kampanye, Tetapi
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Masyarakat dan civitas academica dari berbagai kampus mengkritik situasi demokrasi di Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Jokowi.
Jokowi dinilai memperburuk situasi demokrasi di Indonesia. Dia pun diminta kembali ke koridor demokrasi.
Ahli Hukum sekaligus Pengamat Politik Suparman Marzuki mengatakan ada keresahan luar biasa yang dialami Presiden RI. Protes tersebut dinilai bisa menurunkan elektabilitas bagi Paslon Nomor 2 Prabowo-Gibran.
“Presiden Jokowi dengan pasukan dan calonnya memang sedang dilanda keresahan besar akibat pernyataannya sendiri," ujar Suparman dalam sesi live di Instagram timhukum.amin, Jumat (2/2).
Dia menjelaskan soal isu Pilpres 2024 selesai satu putaran, sedangkan calonnya diketahui ada tiga pasangan yang bersaing di pesta demokrasi ini.
“Satu putaran, yang kedua khawatir dua putaran, yang ketiga jangan-jangan tak masuk putaran kedua atau yang paling moderat angkanya enggak signifikan,” katanya.
Menurutnya, Prabowo-Gibran paling jorjoran soal dana kampanye dibanding paslon lainnya.
"Sudah keluarkan duit (uang) triliunan, sudah turun langsung sang presiden. Justru yang lebih aktif Jokowi ketimbang Prabowo, ketimbang Gibran," ucapnya.
Prabowo-Gibran dinilai jor-joran mengeluarkan dana untuk kampanye, tetapi belum befdampak positif.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News