Faktor dan Sebab Mayoritas Muhammadiyah dan NU di Jatim Dukung Prabowo-Gibran
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Mayoritas warga Muhammadiyah dan NU disebut mendukung Paslon Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran. Klaim tersebut disampaikan dua tokoh agama dari Surabaya Prof Biyanto dan Gus Miftah.
Prof Biyanto mengatakan banyak tokoh muda Muhammadiyah seperti mantan Ketum PP Muhammadiyah Daniel Simanjuntak dan Sekjen serta ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Anthony, Najih, dan Zulfikar merapat ke Prabowo.
"Selain nama itu, tokoh Muhammadiyah yang menempati di barisan Paslon 02 masih banyak lagi," ujar Prof Biyanto dalam Podcast Wes Wayahe di Rumah Aspirasi TKD Prabowo-Gibran Jatim Jalan Diponegoro, Surabaya, Kamis (1/2).
Dia membeberkan dukungan itu dilakukan karena ada sinkronisasi Prabowo-Gibran dengan concern Muhammadiyah, yaitu di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Hal itu dibuktikan dari hasil survei Poltracking yang menyebut warga Muhammadiyah ada di barisan Prabowo-Gibran sebesar 42 persen di Jatim, padahal karakter Muhammadiyah suaranya otonom, mandiri, dan tidak tergantung elit.
"Kondisi itu membuat Muhammadiyah terjaga menjadi circle society. Di Muhammadiyah, memilih pemimpin itu memakai kriteria dan cukup memakai isyarat. Cenderung logika dan kecerdasan akal," katanya.
Menurutnya, karakter dasar suara Muhammadiyah suli dimobilisasi. Tidak ada gus, tetapi yang ada hanya gaes. Semua pribadi punya otoritas. Apabila ingin dukungan maksimal harus beririsan dengan program Muhammadiyah.
"Siapa yang bisa meyakinkan itu maka punya keuntungan elektoral. Terkait satu putaran atau dua putaran yang menentukan adalah masyarakat. Ada plus minusnya buat masing-masing," tutur Sekretaris PW Muhammadiyah Jatim itu.
Podcast Wes Wayahe membahas mayoritas warga NU dan Muhammadiyah mendukung Prabowo-Gibran dan Khofifah effect.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News