Politikus Gerindra Beber Potensi Ganjar-Mahfud Melemah di Pilpres 2024

“Ganjar pernah menjadi anggota DPR RI, dan gubernur Jawa Tengah dua periode, sedangkan Mahfud punya pengalaman yang cukup komplit, pernah menduduki jabatan legislatif, yudikatif, eksekutif," bebernya.

“Selanjutnya dari sisi popularitas, dan elektabilitas. Keduanya cukup memadai di posisi masing masing, berdasarkan rilis dari beberapa lembaga survei," imbuh dia.

Dari sisi basis dukungan, dia menilai Ganjar diusung PDIP punya basis dukungan cukup kuat di Jawa Tengah yang merupakan provinsi dengan pemilih terbesar ke-3 setelah Jabar dan Jatim.

"Mahfud MD putra asli Madura, Jatim, berpotensi menambah suara pasangan ini di provinsi Jatim," katanya.

Kang Pri mengungkap tantangan dan problematika Ganjar-Mahfud. Salah satunya secara teknis, lawan terberat mereka adalah Internalnya sendiri.

"Problem ini muncul akibat dari konflik internal PDIP, setelah Gibran maju sebagai cawapres dari Prabowo Subianto. Gonjang-ganjing politik itu berpotensi menyebabkan guncangan psikologis politik pada kubu Ganjar-Mahfud beserta timnya," ungkapnya.

Dia menilai, secara teori problem psikologi politik dampaknya sangat komplikatif dan daya rusaknya cukup kuat. Problem ini dapat menimbulkan kecemasan, kelelahan, gugup, frustasi, dan marah.

“Problem psikologi politik ini berpotensi menggerogoti semangat juang, dan kinerja tim pemenangan secara luas,” jelasnya.