Sering Absen dalam Adu Gagasan, Prabowo-Gibran Terapkan Strategi Politik Gimik

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketidakhadiran paslon capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam diskusi politik serta adu gagasan di ruang publik menjadi sorotan pengamat politik Airlangga Pribadi Kusman.

Menurut Dosen Departemen Politik Fisip Unair tersebut, ketidakhadiran paslon nomor 2 tersebut menunjukkan keterbatasan politik gimik yang diusung oleh mereka.

“Politik gimik di tingkat permukaan merupakan bagian dari strategi politik komunikasi bercorak manipulatif yang ditawarkan Prabowo-Gibran ke publik,” ujar Airlangga, Rabu (29/11).

Selain itu, lanjut dia, menawarkan politik joget gemoy hingga riang gembira membuat publik jadi teralihkan dari persoalan-persoalan krusial bangsa saat ini.

“Dengan menggunakan strategi tersebut, berusaha mengalihkan rangkaian persoalan yang melekat pada paslon nomor urut 2, apalagi salah satu konsentrasi para pasangan capres dan cawapres ialah kalangan milenial dan Gen-Z,” tuturnya.

Dia berpendapat, politik gimik pasangan Prabowo-Gibran menunjukkan ketidaktepatan anggapan mereka yang cenderung menganggap kaum muda tidak memiliki cara pandang kritis dan mendalam serta mudah dirayu.

“Kritisisme kaum muda masih begitu kuat dalam politik di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan kritik yang disampaikan para mahasiswa terhadap kecenderungan pelemahan demokrasi,” ucap Airlangga.

Dia meyakini politik adu gagasan adalah salah satu momen yang sangat krusial Pilpres 2024. Di sana, publik secara transparan dan inklusif dapat menanyakan, menyetujui, menyanggah, mendukung, dan menolak visi misi yang ditawarkan kandidat capres-cawapres.