Respons Pakar Soal Kampus Jadi Lokasi Kampanye Pemilu 2024, Begini Kalimatnya

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pakar Komunikasi dan Politik Unair Suko Widodo merespons putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memperbolehkan tempat pendidikan seperti universitas hingga sekolah menjadi lokasi kampanye bagi peserta Pemilu 2024.

Suko mengaku setuju dengan kebijakan baru tersebut. Namun, dengan beberapa catatan tentunya.

"Saya setuju soal putusan MK yang memperbolehkan tempat pendidikan, terutama kampus menjadi lokasi kampanye dengan sejumlah catatan," kata Suko seusai Dialog Kebangsaan oleh Forum Pembauran Kebangsaan (FBK) di Surabaya, Sabtu (26/8).

Yang pertama, kata dia, kampanye harus dilakukan di perguruan tinggi negeri (PTN) atau universitas yang tidak mempunyai yayasan berafiliasi dengan partai tertentu. Hal tersebut untuk menghindari adanya kepentingan tertentu.

"Kampus yang dimungkinkan, seperti Unair, Unesa, UI, dan UGM. Selain negeri, khawatirnya universitas yang memiliki yayasan dan yayasannya berafiliasi dengan partai tertentu, itu tidak boleh. Menurut saya, di awal ini kampus negeri saja dulu," ujarnya.

Kedua, mekanismenya harus diatur, tanpa embel-embel partai. Di dalamnya hanya mendiskusikan visi misi, dana berasal dari KPU dan Bawaslu.

"Kalau kampus dijauhkan dari politik sama dengan menjauhkan kampus dari persoalan bangsa atau persoalan sosial," tuturnya.

Suko memberikan contoh di Amerika yang selalu menempatkan kampus sebagai lokasi untuk menguji pikiran-pikiran calon presiden karena sangat bisa netral, bahkan bisa mengkritisi secara akal sehat.