Pelatih PSS Sleman Ungkap Kekecewaan Kalah Telak dari Arema FC: Seharusnya Tidak Terjadi

jatim.jpnn.com, BLITAR - Pelatih PSS Sleman Uiles Geraldo Goncalves De Freitas Junior mengungkapkan kekecewaannya setelah tim asuhannya menelan kekalahan menyakitkan 2-6 dari Arema FC pada laga Liga 1 Indonesia di Stadion Soepriadi, Kota Blitar, Senin (17/2).
Dia mengatakan bagi tim yang berkompetisi di Liga 1, kekalahan dengan jumlah skor telak seharusnya tidak boleh terjadi.
"Tim yang bermain di Liga 1 seharusnya tidak boleh menerima hasil seperti ini. Saya sangat menyesalkan ini, karena kami ini bermain di level profesional," kata Mazola Junior sapaan akrabnya.
Mazola menyatakan jika dibandingkan dengan babak pertama, performa para pemainnya mengalami penurunan di paruh kedua berjalan.
"Pada babak pertama pemain bermain bagus, tetapi di babak kedua kami tidak sukses dan terjadi seperti yang dilihat tadi," ujarnya.
Keunggulan 2-1 di babak pertama tidak sanggup dipertahankan, gol kedua Arema FC membuat tim asuhannya makin sulit memenangkan pertandingan.
Pada babak kedua, gawang PSS Sleman yang dikawal Alan Jose harus rela diberondong lima gol oleh empat pemain Arema FC, yakni Arkhan Fikri, Dalberto Luan, Charles Lokolingoy, dan M Rafli.
Di pertandingan itu, penyerang Arema FC Dalberto Luan sanggup mencetak brace atau dua gol melalui penalti pada menit ke-49 dan memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Lokolingoy pada menit ke-82.
Mazola Junior menyebut kekalahan telak dengan skor 6-2 seharusnya tidak boleh dialami oleh tim di Liga 1 Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News