Kesaksian Aremania yang Selamat dari Tragedi di Kanjuruhan, Suporter Vs Polisi
jatim.jpnn.com, MALANG - Sejumlah Aremania yang selamat dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10), menyebutkan kerusuhan dipicu karena tembakan gas air mata kepolisian.
Sulaiman, Aremania asal Sumberpucung, Kabupaten Malang, menceritakan bahwa suasana stadion memanas setelah Arema FC kalah dari Persebaya 2-3 pada pukul 22.15 WIB.
Kala itu, lanjutnya, sejumlah suporter memprotes hasil pertandingan dan masuk ke tengah lapangan.
Baca Juga:
Namun, kawanan suporter itu semula berhasil dicegah polisi. Mereka pun kembali ke tribune.
"(Namun) setelah itu, suporter bagian tribune selatan ditembak pakai gas air mata sehingga suporter yang awalnya mundur kembali ke tengah dan menyerang (polisi)," ucapnya.
Menurutnya, tembakan gas air mata yang dilakukan polisi juga menyulut emosi suporter dari tribune lain, termasuk tribune VIP.
"Yang paling banyak ditembak gas air mata itu tribune selatan. Tribune VIP tidak begitu banyak (ditembak), tetapi juga ada yang menjadi korban," ujar Sulaiman.
Rohmat (36), suporter Aremania lainnya juga menyatakan bahwa pemicu keributan memang karena protes.
Rohmat, suporter Aremania berhasil selamat setelah berinisiatif menuju pintu keluar setelah gelombang tembakan gas air mata pertama.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News