Begini Tip Bagi Pesepeda yang Memiliki Risiko Penyakit Jantung
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Baru beberapa saat yang lalu viral seorang pesepeda meninggal terkena serangan jantung di Jakarta.
Khalayak bertanya-tanya bukannya bersepeda bermanfaat untuk kesehatan jantung, lantas mengapa kejadian tersebut terjadi?
Pakar Kardiologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), dr. Meity Ardiana menerangkan para pesepeda perlu menyadari dahulu apakah memiliki risiko penyakit jantung.
Bila iya, Meity menganjurkan berkonsultasi ke ahli jantung. "Kemudian bersepeda secara bertahap," kata dia, Rabu (2/6).
Dia menuturkan tahapan itu berdasarkan FITT yaitu frequency, intensity, time, dan type.
Pada awal mula bersepeda dilakukan tiga kali seminggu. Kemudian bertahap hingga setiap hari atau tujuh kali seminggu.
Intensitas bisa diawali dengan ringan hingga menyesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing orang.
"Penentuan intensitas dapat dilakukan berdasar metabolic equivalents (mets) pada individu tersebut," tutur Meity.
Begini tip bagi pesepeda yang memiliki riwayat atau risiko jantung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News