Kekerasan Seksual Anak Banyak Terjadi di Pesantren dan Sekolah, Parah
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim membeberkan data kasus kekerasan pada anak selama periode bulan Januari hingga Juni 2022.
Sekretaris LPA Jatim M Isa Ansori menyebut terdapat 126 kasus selama enam bulan dengan rinciannya 66 kasus diberitakan media, sedangkan 60 kasus lainnya masuk ke LPA Jatim.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 37 kasus kekerasan seksual pada anak terjadi di lingkungan sekolah atau pondok pesantren.
“Pondok pesantren, sekolah atau tempat sejenis, adalah tempat berkumpulnya anak sehingga sering terjadi kekerasan seksual pada anak,” kata Isa, Sabtu (9/7).
Dia mengungkapkan bahwa kekerasan seksual sering kali dilakukan oleh orang terdekat.
“Anak-anak sering merasa takut dan kemudian pasrah dengan apa yang terjadi,” ungkapnya.
Kekerasan seksual yang dialami anak-anak masih dianggap aib oleh keluarga. Oleh karena itu, banyak dari korban yang tidak melaporkan kejadian tersebut ke pihak polisi.
"Apalagi, kekerasan seksual masih dianggap sebagai aib. Ini yang menjadikan pelaku berani melakukan," tambahnya.
LPA Jatim membeberkan data kasus kekerasan seksual pada anak selama Januari hingga Juni 2022, jumlahnya ratusan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News