Siswi SMP di Surabaya Jadi Korban Pelecehan Seksual 4 Anggota Keluarganya

Setelah mengetahui hal itu, dirinya juga sempat menanyakan langsung kepada kakaknya. PE juga mengakui perbuatannya lantaran khilaf.

“Kalau bapaknya dan kakaknya ini suka pegang-pegang melecehkan, katanya sering. Jadi, enggak sengaja pegang (organ vital) sambil bercanda. Kalau pamannya hanya dua kali,” ungkapnya.

SN membeberkan selama ini rumah yang merupakan warisan keluarga dan memiliki tiga kamar tidur itu ditinggali keluarga PE, SN, dan dua pamannya.

“Jadi, memang ada tiga kamar. Keluarga kakak saya (PE) menempati satu kamar diisi empat orang. Saya menempati kamar sendiri bersama suami dan anak saya dan satu kamar ditempati adik saya berinisial I, sedangkan adik saya berinisial JW memang tidur di ruang tamu,” jelasnya.

SN bilang juga tidak mengetahui kapan pelecehan itu dilakukan. Sebab, jika di dalam kamar merupakan privasi masing-masing keluarga.

“Kalau di kamar privasi rumah tangga sendiri, kalau di luar kamar saya bisa pantau. Kalau di kamar enggak bisa pantau,” tuturnya.

Saat ini, kata SN, keponakannya yang masih duduk dibangku SMP kelas I itu telah dipindahkan ke rumah susun bersama ibunya.

Keempat pelaku  telah dijemput pihak kepolisian Senin (15/1) malam.