Begini Tanggapan PT CKS Soal Kaburnya 5 Calon Pekerja Migran dari Balainya

"Kami tidak pernah mengancam, menipu, memaksa, mendorong, atau berlaku apa pun yang melanggar tindakan hukum," tutur Imelda.

Rusnani, seorang CPMI di BLK-LN CKS yang hadir turut dihadirkan dalam jumpa pers itu membenarkan tidak ada paksaan ketika mendaftar sebagai CPMI.

"Saya murni belajar di sana sesuai dengan standar untuk bahasa dan pelajaran lainnya," ucap Rusnani.

Lima orang CPMI perempuan sebelumnya berusaha kabur dari mes BLK-LN CKS, Kota Malang, Jawa Timur pada Rabu (9/6) sekitar pukul 19.00 WIB.

Mereka nekat menuruni lantai empat gedung dengan menggunakan tali terbuat dari potongan selimut. Namun, tiga di antaranya terjatuh sehingga mengalami luka patah tulang. Sedangkan dua lainnya berhasil selamat dan melarikan diri.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat ada beberapa dugaan pelanggaran oleh BLK-LN CKS.

Pertama, para calon pekerja migran sering mendapatkan kekerasan secara verbal. Kedua, penggunaan telepon seluler dibatasi mulai pukul 17.00 sampai 22.00 WIB.

Ketiga, mereka tidak mendapatkan salinan perjanjian penempatan kerja dan perjanjian kerja.