Penculik Pelajar di Cumpat Kulon Ternyata Kelompok Penagih Utang, Sudah Beraksi 2 Kali
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Polisi berhasil menangkap komplotan penculik seorang pelajar di Cumpat Kulon, Kecamatan Kenjeran, Surabaya pada Kamis (3/2).
Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Giadi Nugraha menyebut kalau komplotan itu merupakan kelompok penagih utang.
“Mereka itu kelompok penagih utang. Ada lima pelaku, empat sudah kami tangkap, otak kejahatannya masih memburon,” kata Giadi, Kamis (10/2).
Saat beraksi, kelompok itu akan melakukan berbagai cara agar si pengutang membayar, seperti menculik anak sebagai jaminannya.
“Anak tersebut tidak dianiaya, diberi makan. Selama beberapa hari diculik, dia dibawa keliling kawasan Sampang berkali-kali sampai akhirnya ditinggalkan di Pasar Blega, Bangkalan,” bebernya.
Komplotan tersebut sudah beraksi sebanyak dua kali. Mereka akan mendapatkan upah jika berhasil membuat pengutang membayar.
"Sekali menculik mereka ini bayarannya Rp 1 juta - Rp 2 juta per orang. Mereka bisa dibilang jaringan baru. Kalau tidak ada laporan polisi, bisa lebih parah (kejadiannya,red)," jelas Giadi.
Komplotan itu beranggotakan AM (45) dan S (37) asal Sampang lalu S (39) dan U (40) dari Surabaya. Satu lagi inisial H dalam daftar pencarian orang (DPO). (mcr12/jpnn)
Komplotan penculik pelajar di Cumpat Kulon, Kecamatan Kenjeran, Surabaya adalah kelompok penagih utang.
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News