Ceremonial Matcha Jadi Buruan di Malang, Hadirkan Pengalaman Autentik Jepang

jatim.jpnn.com, MALANG - Tradisi minum teh khas Jepang mulai menemukan penggemar di Kota Malang. Salah satunya lewat tren ceremonial matcha, jenis teh hijau premium yang selama ini identik dengan budaya upacara minum teh di Jepang.
Ceremonial matcha dikenal dengan warna hijau cerah, tekstur halus, dan rasa umami yang lembut. Di tengah dominasi kopi dan minuman kekinian, kehadiran matcha jenis ini memberi alternatif baru bagi masyarakat urban pencari gaya hidup sehat.
CEO sekaligus pendiri kafe Titik Koma Andrew Prasetya Goenardi mengaku melihat minat yang tumbuh di kalangan warga Malang.
“Ceremonial matcha ini masih baru banget di Malang, tetapi banyak yang penasaran karena sudah sering lihat tren ini di Jakarta dan Surabaya,” kata Andrew, Minggu (4/5).
Menurutnya, bubuk matcha yang digunakan tidak asal pilih. Semua bubuk teh diimpor langsung dari Jepang dan dikurasi ketat agar sesuai dengan lidah lokal.
“Tidak semua matcha mahal itu cocok. Kami sesuaikan, ada yang enak untuk latte, ada yang cocok dinikmati murni,” jelasnya.
Para barista pun harus menjalani pelatihan selama dua minggu untuk menguasai teknik penyajian, mulai dari cara whisking, suhu air, hingga penyajian dengan alat tradisional seperti chasen (pengocok bambu) dan chasaku (sendok bambu).
Pendiri Kedai Teh Laresolo sekaligus penggiat teh Bambang Laresolo menyambut positif tren ini.
Ceremonial matcha hadir di Malang lewat kafe Titik Koma. Teh Jepang premium ini jadi tren baru yang dicari karena rasa autentik dan penyajian tradisionalnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News