Mahasiswa UC & Disabilitas Malang Angkat Batik Topeng ke Panggung Fashion Kontemporer

Kamis, 01 Mei 2025 – 08:33 WIB
Mahasiswa UC & Disabilitas Malang Angkat Batik Topeng ke Panggung Fashion Kontemporer - JPNN.com Jatim
Mahasiswa FDB UC berkolaborasi dengan Disabilitas Malang mengangkat batik topeng ke fashion kontemporer. Foto: Humas UC

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Ketika empati diterjemahkan dalam karya, hasilnya bisa menjadi jembatan antara kreativitas dan kemanusiaan.

Hal itulah yang dilakukan mahasiswa Fashion Design and Business (FDB) Universitas Ciputra Surabaya di bawah bimbingan dosen Janet Teowarang, dalam proyek kolaboratif bersama Yayasan Dmart Tithiek Tenger, lembaga sosial yang menaungi anak-anak berkebutuhan khusus di Kota Malang.

Proyek itu lahir dari keprihatinan atas produk batik Topeng Malangan karya para artisan disabilitas Yayasan Dmart yang dinilai belum memiliki nilai jual tinggi serta kurang diminati pasar muda.

Melihat potensi besar di balik keterbatasan, Janet bersama para mahasiswanya berinisiatif membeli tiga lembar kain batik bermotif berbeda dari para artisan, lalu mengolahnya menjadi karya fashion kontemporer berkonsep inklusif dan berbudaya.

Dalam mata kuliah Fashion and Culture, kain batik yang berukuran 2,5 m x 1,20 m dipindai menggunakan scanner beresolusi tinggi, kemudian dicetak dalam ukuran mini menggunakan tinta ramah lingkungan. Hasil cetakan diaplikasikan ke media boneka Barbie, sebagai bagian dari eksplorasi desain yang terinspirasi dari sejarah fashion dunia yang dimodernisasi.

“Dari kreasi miniatur itulah lahir interpretasi nyata berupa tiga koleksi busana yang memukau,” ujar Janet.

Koleksi pertama karya Vallysha Christian Happy dan Jennifer Christella Wijaya, terinspirasi gaya feminin tahun 1940–1950-an. Siluet A-line, atasan putih berkerah tinggi, dan aksesori elegan menciptakan nuansa vintage yang berkelas, berpadu dengan motif batik khas Malang.

Koleksi kedua karya Gusti Agung Istri Krisna Kirana Kepakisan dan Audriana Clarissa, membawakan semangat era 70-an yang berani dan penuh warna. Celana flare dari batik kontemporer, atasan halter, dan warna-warna psychedelic menciptakan gaya bohemian-ethnic yang segar dan atraktif.

Mahasiswa Universitas Ciputra olah batik karya disabilitas Malang jadi busana kontemporer. Inklusif, berbudaya, dan penuh empati. Simak ceritanya di sini!
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim
JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News