Santri Terseret Arus Banjir di Bangkalan Ditemukan Tewas
jatim.jpnn.com, BANGKALAN - Tim gabungan dari unsur BPBD, TNI, dan polisi akhirnya menemukan santri yang hilang terseret arus di sungai Blega, Bangkalan, Rabu (22/1).
"Tubuh korban ditemukan sekitar jarak 950 meter dari titik korban hanyut," kata Kapolsek Blega AKP Muhammad Syamsuri.
Dia menjelaskan santri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah, Blega bernama Sohibul Qirom (16) asal Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan hanyut oleh arus sungai banjir pada Selasa (21/) sekitar pukul 08.30 WIB.
Menurut Syamsuri, korban ditemukan saat ketinggian air di sungai itu mencapai satu meter sekitar pukul 13.00 WIB. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban posisi bokong menyembul ke permukaan air, sedangkan tangan terbenam ke tanah.
"Saat ditemukan korban masih mengenakan sarung dan jam tangan serta tidak ditemukan adanya bekas benturan," jelasnya.
Korban sempat dibawa ke Puskesmas Blega untuk dilakukan autopsi, tetapi keluarga korban menolak. Selanjutnya korban dibawa pulang ke rumah duka di Desa Durin Timur, Kecamatan Konang, Bangkalan untuk dikebumikan.
Teman-teman korban mengaku sangat kehilangan atas kepergian santri yang dikenal humoris ini dan mereka mendoakan semoga almarhum mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah SWT.
Pj Bupati Bangkalan Arief M Edie turut berbela sungkawa atas musibah yang menimpa santri Pondok Pesantren Al-Hamidiyah itu.
Santri bernama Sohibul Qirom hilang terseret arus banjir saat mandi di sungai ditemukan meninggal dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News