Ibu & Anak ODGJ di Tulungagung Ditemukan Terlantar, Berulang Kali Kabur dari Desa

jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mengevakuasi ibu dan anak yang tergolong orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di area pertokoan Jalan Teuku Umar, Kelurahan Kutoanyar, Tulungagung, Senin (20/1).

Saat dievakuasi, anak berusia 14 tahun itu terikat kain pada bagian perut ibunya untuk mencegahnya hilang. Mereka berdua dibawa ke tempat penampungan sementara sebelum dirujuk ke rumah sakit jiwa.

Sub Koordinator Kesehatan Jiwa Dinkes Tulungagung Heru Santoso mengatakan ibu dan anak tersebut berinisial RM (51) dan AR (14), warga Desa Picisan, Kecamatan Sendang. Mereka tiga kali dirujuk ke RSJ Lawang untuk pengobatan, tetapi kembali ke desa pada 28 November 2024.

“Setelah sampai di rumah, mereka sempat didampingi bidan dan perawat desa, tetapi beberapa hari kemudian mereka kabur dari desa,” jelas Heru.

Berdasarkan pemeriksaan, RM diketahui mengidap skizofrenia yang muncul sejak ditinggalkan suaminya setelah melahirkan AR. Sementara itu, AR mengalami retardasi mental.

"Awalnya RM memiliki suami, tetapi saat melahirkan anaknya, sang suami melarikan diri. Kondisi itu memicu depresi hingga akhirnya berkembang menjadi gangguan skizofrenia," katanya.

Saat ini, keduanya ditempatkan di shelter milik Dinas Sosial Tulungagung sebelum dirujuk kembali ke RSJ Lawang pada Jumat (24/1) untuk pengobatan lanjutan.

Namun, pihak Pemkab Tulungagung masih terkendala karena belum memiliki shelter khusus untuk ODGJ yang tidak memiliki keluarga.