Jeritan Siswi SD di Surabaya Divonis HIV Stadium Akhir Tertular dari Sang Ibu
Kanipah menceritakan selama F sakit tidak pernah menanyakan penyakitnya apa. Namun, pada saat berdoa malam hari, F pernah menyesalkan penyakit yang ditularkan mendiang ibunya kepada dia.
"F enggak pernah tanya sakit apa, dia ngomong sendiri, kenapa sih, Ma, kenapa mama tega, penyakit mama dikasihkan saya,” ucap Kanipah menirukan perkataan F.
Meski sedang sakit parah, F memiliki semangat hidup tinggi. Setiap malam saat tak bisa tidur, dia selalu salawatan dan berzikir meminta kesembuhan kepada Tuhan.
"Setiap malam wiridan, dia berdoa, baca al-Fatihah, surat-surat pendek, bawa tasbih. Dia bilang, 'uti tolong bacakan aku yasin, sudah malam'. Tidur sebentar lalu minta lagi dibacakan yasin," jelasnya.
Selama F sakit, dia mendapat bantuan dari puskesmas berupa susu hingga popok. Sebagai seorang nenek, Kanipah berharap cucunya pulih dan kembali beraktivitas seperti dulu.
Kanipah juga berdoa agar anaknya yang tak lain adalah ayah kandung F mendapat pekerjaan karena tiga tahun tidak bekerja.
"Pengin sembuh F-nya, terutama ayahnya cepat dapat kerja dan ekonomi kembali normal," pungkasnya. (mcr23/jpnn)
Cerita siswi SD di Surabaya yang divonis HIV stadium akhir karena tertular dari ibu kandungnya.
Redaktur : Arry Dwi Saputra
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News