Kesaksian Ibu dari Bayi yang Dicekoki Obat Penggemuk Oleh Baby Sitter, Ternyata
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Bayi yang dicekoki obat penggemuk badan oleh baby sitter di Surabaya rupanya sudah berlangsung selama satu tahun. Hal tersebut diungkapkan oleh orang tua korban Linggra Kartika.
Linggra awalnya tak menyangka baby sitter yang selama ini dia percaya malah mencekoki buah hatinya dengan obat-obatan keras tanpa sepengetahuannya.
Baby sitter berinisial NB berdalih memberikan obat penggemuk badan kepada anak majikannya agar nafsu makan bayi berusia dua tahun itu membaik hingga berat badannya naik setiap bulan.
Obat yang diberikan adalah deksametason dan pronicy yang masuk dalam kategori obat keras mengandung steroid. Hal tersebut memiliki dampak pada hormon kortisol serta pertumbuhan bagi anak.
Linggra mengaku menyesal baru mengetahui kejadian itu dan kondisi anaknya drop ketika berhenti mengonsumsi obat-obatan yang diberikan baby sitter-nya.
Anaknya harus opname selama sepekan di rumah sakit Surabaya, bahkan sempat membawanya ke RS di Singapura untuk memeriksa hormon dan kembali opname selama sepekan.
"Bisa dibilang saya ini cukup telah menanganinya karena di hari kesembilan anak saya drop enggak mau makan, enggak mau minum, dan enggak bisa beraktivitas. Saya bawa ke UGD, dokter menjelaskan kalau enggak ada hormon kortisol dia enggak bisa beraktivitas," kata Linggra, Senin (14/10).
Hingga kini anaknya terus menjalani terapi hormon sampai tubuh si buah hatinya bisa memproduksi hormon kortisol sendiri. Dia tak tahu sampai kapan anaknya harus menjalani terapi dengan suntikan hingga obat-obatan setiap hari.
Linggra Kartika menceritakan kisah pilu anaknya yang dicekoki obat penggemuk badan oleh baby sitter selama satu tahun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News