Mengenal Gejala Penyakit Bahu Beku dan Pengobatannya

Senin, 01 Juli 2024 – 20:32 WIB
Mengenal Gejala Penyakit Bahu Beku dan Pengobatannya - JPNN.com Jatim
Dokter Ortopedi asal ALTY Orthopaedic Hospital Kuala Lumpur Malaysia,Prof. Dr Ruslan Nazaruddin Simanjuntak saat mencontohkan terkait penyakit bahu beku. Foto: Ardini Pramitha/JPNN.com

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Penyakit bahu beku merupakan salah satu momok menakutkan bagi masyarakat usia 50 hingga 60 tahun tanpa memandang jenis kelamin.

Dokter Ortopedi asal ALTY Orthopaedic Hospital Kuala Lumpur Malaysia Prof Dr Ruslan Nazaruddin Simanjuntak membeberkan penyakit yang juga dikenal sebagai capsulitis perekat itu adalah kekakuan dan nyeri pada sendi baru.

Menurutnya, tanda tanda gejala dirasakan secara perlahan-lahan dalam satu sampai dengan tiga tahun. Namun, jika dibiarkan bisa berakibat buruk.

“Biasanya mengalami rasa sakit. Lalu tidak bisa bergerak. Mulanya bisa beraktivitas normal dulu, tetapi kalau disepelekan, lama-lama bahu tidak bisa diangkat,” beber Ruslan di Surabaya, Senin (7/6).

Dia mengatakan rasa sakit dirasakan ketika terjadi pergerakan sendinya bisa satu atau dua bulan kemudian. Sayangnya, penderita memilih berobat ke tukang pijat.

“Kalau sudah kaku baru mereka berjumpa ke dokter. Kalau dibawa ke tukang pijat yang ada menjadi makin parah,” kata dia.

Penyakit itu bisa menyerang orang yang memiliki riwayat penyakit diabetes atau sering melakukan aktivitas hingga menyebabkan bahu menjadi kaku.

“Umumnya, mereka angkat berat, atau belanja berat. Kemudian naik mobil terus sering mengambil barang ke kursi belakang sesuatu,” jelasnya.

Kenali gejala penyakit bahu dan cara mengatasinya, jangan asal ke tukang urut
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News