LDII dan Diskominfo Jatim Beri Pelatihan Generasi Muda Literasi Digital
Sementara itu, Ketua LDII Jatim KH Moch Amrodji Konawi mengatakan hadirnya media sosial bisa memberikan manfaat dan memunculkan hal negatif, seperti berita hoaks.
Menurutnya, kebenaran saat ini dibentuk oleh persepsi, bukan kebenaran berdasarkan fakta atau disebut pula kebenaran baru (post truth).
"Kebenaran itu ada kebenaran yang memang hakiki ada kebenaran palsu. Kebenaran palsu ini diframing di media sosial sehingga sesuatu yang salah menjadi benar," katanya.
Dia mengingatkan kepada generasi muda agar berhati-hati tentang ujaran kebencian di media sosial.
“Ini sesungguhnya jauh dari nilai-nilai Islam dan ini harus kita hindari. Belum lagi saat ini marak juga kasus judi online dan pinjaman online,” tuturnya.
Sebagai Ormas Islam, LDII memiliki kewajiban memberikan edukasi literasi digital kepada masyarakat. Salah satunya melalui Biro Komunikasi Informasi dan Media (KIM) dan Teknologi Informasi dan Aplikasi Telematika (TIAT) yang menyelenggarakan ToT literasi digital pada generasi muda.
“Ini bukan hanya untuk generasi muda LDII, tetapi masyarakat secara umum. Tidak hanya sekadar bijak bermedia sosial, tetapi membentengi diri agar tidak terjerumus kepada hal-hal negatif di media sosial,” kata Amrodji. (mcr12/jpnn)
LDII dan Diskominfo Jatim memberikan pelatihan kepada perwakilan 38 DPD LDII kota/kabupaten tentang literasi digital dan bijak bermedia sosial.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News