Nenek di Surabaya Bernapas Lega, Sempat Kesulitan Berobat Karena Identitas Tak Jelas

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Warga Songoyudan Gang 5, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan bernama Misnati kini bisa bernapas lega.

Perempuan lanjut usia (lansia) yang menderita kanker rahim itu akhirnya kembali mendapatkan pengobatan secara intensif di RSU dr Soetomo setelah mengalami kesulitan biaya lantaran tak memiliki identitas yang jelas.

Camat Pabean Cantikan Muhammad Januar Rizal menjelaskan kasus itu bermula saat anak Minasti, yakni Romli menelepon Call Center (CC) 112 meminta bantuan karena ibunya kesakitan akibat penyakit yang diderita.

Petugas langsung mendatangi lokasi menanyakan identitas Misnati kepada keluarga. Namun, setelah dilakukan pendataan, ternyata tidak memiliki identitas. Hanya saja, pernah mengaku tinggal di wilayah Kelurahan Ujung.

“Melihat kondisi Minasti yang tidak memungkinkan untuk ditanya lebih detail soal administrasi kependudukan. Misnati dibawa ke IGD RSU dr Soetomo oleh TGC. Sesampainya di IGD, ternyata status kependudukan Misnati termasuk warga yang terlantar,” kata Rizal, Jumat (21/6).

Tak selang beberapa lama, Romli tiba di IGD untuk mendampingi ibunya. Rumah sakit yang sebelumnya mendata Misnati sebagai warga terlantar kemudian diubah karena pasien memiliki anak.

Mengetahui hal itu, rumah sakit menyodorkan rincian biaya perawatan sebesar Rp10 juta. Romli yang saat itu hanya bekerja sebagai kuli bangunan kaget bukan main lantaran tak memiliki uang untuk melunasi biaya berobat tersebut.

Romli pun memutuskan membawa ibunya pulang ke rumah lantaran status kependudukannya tidak jelas dan tidak memiliki kartu BPJS.