Sungai di Mulyorejo Dipenuhi Busa, Ecoton: Buangan Limbah Tak Terkelola dengan Baik
DLH juga mengimbau kepada masyarakat lebih memprioritaskan penggunaan deterjen rendah busa agar mencegah munculnya kejadian serupa.
Tim Peneliti ECOTON Alaika Rahmatullah mengatakan pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel air sungai di Mulyorejo yang masuk kategori kelas dua atau untuk irigasi, sarana wisata, dan tambak.
Lebih lanjut, baku mutu standar oksigen di dalam air untuk sungai kelas dua seharusnya berada di angka empat.
"Ternyata ketika di lihat hasilnya 0,5. Artinya, ada penurunan secara drastis. Terus kemudian dari fosfatnya sampai menyentuh 5,3, padahal baku mutunya ada sendiri 0,2 untuk kualitas sungai kelas dua," kata Alaika.
Untuk kandungan senyawa amonia berada di angka 21, sedangkan standarnya adalah 0,2. Hasil sampel itu, kata dia, sudah mampu menggambarkan bahwa buangan limbah ke sungai tidak terkelola dengan baik.
"Artinya, menjadi bioakumulasi. Apabila fosfatnya tinggi itu ada kontaminasi sulfatan di sana, salah satu sumbernya adalah dari detergen," jelasnya.
Dia pun meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secepatnya menangani persoalan ini.
"Pemerintah memberikan IPAL Komunal, kemudian normalisasi sungai, dan hingga saat ini masih belum ada penanganan," kata dia. (antara/mcr12/jpnn)
Limbah yang memenuhi sungai di kawasan Mulyorejo Surabaya diakibatkan limbah detergen yang tak terkelola dengan baik.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News