Peralihan Musim Kemarau, Kasus DBD di Surabaya Meningkat Jadi Waspada
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di hampir seluruh daerah endemis DBD di Indonesia sejak awal 2024, termasuk Provinsi Jawa Timur dan kabupaten kotanya, salah satunya di Kota Surabaya.
Peningkatan itu terjadi sejak Februari lalu seiring intensitas curah hujan yang meningkat. Sampai saat ini statusnya terus siaga lalu berubah menjadi waspada saat peralihan musim kemarau pada Mei 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina menjelaskan penyebaran DBD di Kota Pahlawan merata, tetapi di wilayah Surabaya Barat paling tertinggi.
“Adanya peningkatan jumlah kasus DBD diiringi dengan meningkatnya intensitas curah hujan pada Februari, Maret, April 2024 sesuai estimasi dari BMKG dan terus siaga serta waspada memasuki masa transisi pada Mei 2024," kata Nanik, Sabtu (11/5).
Dinkes Surabaya mencatat terjadi kenaikan kasus pada Januari hingga April 2024 sebesar 29,62 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Walakin, Nanik memastikan kondisi penyebaran DBD sejauh ini masih terkendali dan terpantau intensif.
“Memasuki musim kemarau setelah penghujan juga harus tetap dilakukan upaya-upaya PSN 3M PLUS bersama-sama secara konsisten dan bergotong-royong berbasis wilayah," tuturnya.
Dengan peralihan musim kemarau, Nanik mengimbau, warga yang bergejala segera ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Penyebaran kasus DBD di Surabaya merata seiring pergantian musim kemarau, warga diminta terapkan 3M.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News