Novel Triangle of Destiny Karya Okin Lazuardi Angkat Keprihatinan Tragedi Palestina
"Novel ini masih terbitan indie, harapannya bisa dilirik penerbit mayor yang lebat besar.Teman-teman banyak yang mendukung, bahkan ada yang bilang bagus buat film. Ya, saya amini saja," ucapnya.
Dia menjelaskan sinopsis di dalam garapan novelnya tersebut menceritakan tiga tokoh fiksi bernama Ahmed, Abadard, dan Anthea, tetapi dikorelasikan dengan kejadian asli di Palestina.
Perjalanan Anthea, gadis Israel menemui kekasihnya di Gaza yang tidak mudah, bahkan di tengah konfrontasi perang antara kelompok Yaubil dan tentara Israel tiada henti.
Dalam perjalanannya, Anthea sempat ditangkap dan ditawan pasukan Zionis. Dia hampir dibunuh oleh Abadard, pemuda Palestina yang keras dan fanatik saat di Terowongan Gaza.
"Anthea berhasil selamat karena ada campur tangan Ahmed yang mengenal baik kekasihnya Yabil yang merupakan sahabat kecil Ahmed sesama Al Hafidz," jelasnya.
Namun, Anthea, Ahmed, Abadard dan teman-teman seperjuangan Palestina mengalami tragedi besar saat melangsungkan pesta pernikahan. Sebuah rudal Spike NLOS diluncurkan Zionis, memporak-porandakan bangunan dan seisi gedung tempat pesta berlangsung.
"Jadi, cinta mana yang akan emang dalam takdir yang sangat tidak terduga itu, apakah tetap menjadi tujuan dalam kisah ini atau tidak, itulah yang akan ditampilkan dalam novel yang saya buat," tuturnya.
Okin mengaku tak memiliki target penjualan atas karyanya tersebut. Dia bersyukur novel buatannya itu bisa tuntas dan dipasarkan saja.
Novel Triangle of Destiny menceritakan tiga tokoh fiksi yang menemui kekasihnya dalam tragedi peperangan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News