Lewat Program Fambus, UC Bekali Mahasiswa Tuk Teruskan Bisnis Keluarga

Menurutnya, sekitar 90 persen perusahaan di Indonesia merupakan bisnis keluarga. Maka dari itu, generasi penerusnya, yakni sang anak menjadi prioritas. Mereka tidak hanya diajarkan bersedia saja, tetapi mampu mengambil alih estafet kepemimpinan dari orang tuanya.
"Setiap keluarga punya pendekatan yang berbeda. Maka dari itu, sukses dalam bisnis keluarga harus belajar dari pengalaman berbagai pelaku bisnis keluarga juga," tuturnya.
Teddy menjelaskan dalam bisnis keluarga terdapat tiga hal yang diwariskan kepada generasi penerusnya, yaitu perusahaan sebagai harta, kepemimpinan perusahaan, dan pengetahuan dalam mengelola usaha.
Menurutnya, seorang pengusaha harus punya tiga sikap dasar, yaitu rajin, kreatif atau inovatif, dan berani memperhitungkan risiko.
"Jadi, para mahasiswa yang mengikuti UC Fambus ini tak sekadar menerima teori di bangku kuliah, mereka juga mendapatkan pengalaman dari orang tua masing-masing, terutama terkait pengalaman membangun dan mengelola usaha," katanya.
Tentunya, selama menjalankan program tersebut pihaknya kerap mendapatkan kendala terkait komunikasi antara orang tua dan sang anak. Dengan melibatkan peran dosen psikologi hal itu bisa diatasi.
"Kendala komunikasi orang tua dan anaknya sering ditemukan, kami juga mengarahkan orang tua lewat grup WA terkait hal itu," pungkasnya. (mcr12/jpnn)
Universitas Ciputra Surabaya mendorong mahassiwa untuk meneruskan bisnis keluarga lewat program Fambus.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News