Eri Berjanji Nasib 4 Anak Korban Pelecehan dan Kekerasan di Surabaya Terjamin

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Tiga kasus pelecehan seksual terhadap anak dan satu kasus kekerasan pada anak di Surabaya terjadi pada awal 2024.

Tiga kasus pelecehan itu, yakni pelecehan anak berusia 14 tahun oleh anggota keluarga meliputi ayah kandung, dua paman, disertai pemerkosaan yang dilakukan kakak kandung korban yang berumur 17 tahun.

Selain itu, balita berusia empat tahun yang dicabuli oleh tetangga dengan iming-iming kaki boneka dan sumpit. Terakhir, seorang siswi SMK yang diduga diperkosa oknum TNI beberapa hari lalu.

Adapun untuk kasus kekerasan terbaru dialami oleh anak berusia sembilan tahun. Korban kerap disiksa ibu kandungnya sejak lama mulai dari disundut rokok, disundut catokan rambut, disiram air panas, hingga disuruh kumur air mendidih.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan seluruh korban akan diberikan pendampingan, terutama dalam pemulihan psikologis mereka.

"Kami lakukan pendampingan oleh DP3A. Kami dampingi psikologinya. Insyaallah bisa pulih," kata Eri, Kamis (25/1).

Dia juga menjelaskan anak korban pencabulan dan pemerkosaan oleh empat anggota keluarganya sebelumnya tinggal serumah dengan 11 orang. Setelah kasus itu terungkap, korban akan ditempatkan di rusunawa

Namun, sebelum itu, Wali Kota Eri akan melihat kondisi rumah yang akan ditinggali korban, sementara anak itu tinggal di selter anak untuk pendampingan psikologis terlebih dahulu.