Hasil Visum Pengeroyokan Santri di Blitar Sebut Korban Tewas Terluka di Kepala
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Polisi membeberkan hasil visum yang dilakukan terhadap seorang santri yang meninggal akibat dikeroyok belasan teman-temannya di pondok pesantren kawasan Sutojayan, Blitar.
Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Febby Pahlevi Rizal mengatakan hasil visum yang dilakukan tim RS Bhayangkara Kediri menyebutkan korban mengalami babak belur setelah dikeroyok hingga menyebabkan koma.
"Korban mengalami luka di area kepala dan anggota tubuhnya," ujar Febby, Senin (8/1).
Setelah dikeroyok dan tak sadarkan diri, korban sempat dibawa ke RS Aulia di Blitar. Namun, kondisinya makin parah dan dinyatakan koma saat dirujuk ke RSUD Ngudi Waluyo.
Korban berinisial MA (14) yang masih duduk di kelas tujuh bangku sekolah SMP Negeri 1 itu dinyatakan meninggal setelah mendapatkan perawatan selama lima hari di rumah sakit tersebut.
Kemudian pada Minggu (7/1) dimakamkan keluarga di tempat pemakaman umum (TPU) dekat dengan rumah.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan sebanyak 17 orang sebagai tersangka. Belasan orang tersebut ada di pondok pesantren dan mayoritas masih di bawah umur.
"Tersangka mayoritas masih di bawah umur usia 14-15 tahun," katanya.
Santri di Blitar yang tewas setelah dikeroyok belasan temannya mengalami luka pada bagian kepala dan anggota tubuh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News