Pengeroyokan Santri di Blitar, Keluarga Baru Dapat Kabar Saat Korban Sudah Koma
jatim.jpnn.com, BLITAR - Pengeroyokan dan penganiayaan yang menyebabkan seorang santri berinisial MA di Blitar mendapatkan penyesalan dari pihak keluarga korban.
Keluarga korban menyesal lantaran saat kejadian mereka telat mendapatkan kabar mengenai kondisi bocah berusia 14 tahun tersebut.
Heru Wahyudi paman korban menyebut keluarga baru mendapatkan kabar MA pada Rabu (3/1) malam saat keponakannya tiba-tiba di rumah sakit.
Dirinya mendapatkan kabar bahwa AM sudah dalam kondisi koma. Pihak keluarga pun tidak bisa menanyai apa yang dialami korban saat itu dan siapa yang melakukan penganiayaan terhadap dirinya.
Pihak pesantren pun, kata dia, tak memberikan informasi yang bisa menenangkan keluarga. Mereka hanya mendapatkan pernyataan bahwa saat kejadian konsentrasi pihak pondok hanya ke keselamatan korban.
"Kronologi seperti apa tidak tahu, dari keluarga tidak mengetahui. Keluarga diberi tahu Rabu malam, kondisinya sudah koma," ucapnya.
Hal itu yang kemudian menjadi latar belakang keluarga melaporkan pengeroyokan ini kepada pihak kepolisian dan meminta mengusutnya secara tuntas untuk mencari keadilan bagi keluarga korban.
Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Febby Pahlevi Rizal mengatakan kasus tersebut sedang dalam proses pengusutan. Sejumlah saksi telah diperiksa.
Keluarga menyesalkan baru mendapatkan kabar AM yang sudah dalam kondisi koma usai dikeroyok teman-temannya di pondok.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News