3.045 Remaja Putri di Situbondo Berpotensi Terkena Anemia, Ternyata

jatim.jpnn.com, SITUBONDO - Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo mencatat 3.045 atau 43,5 persen dari 7.000 remaja putri di wilayah setempat berpotensi anemia karena kekurangan darah merah akibat kurang mengonsumsi.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo dr Sandy Hendrayono mengatakan ribuan remaja putri tersebut kerap mengonsumsi makanan dan minuman instan atau siap saji, salah satunya mi instan.

"Dari data kami, remaja putri berpotensi lumayan banyak 43,5 persen dari 7.000 orang remaja putri di Situbondo," ujar Sandy, Selasa (14/11).

Pihaknya mengajak kepala dan guru SMP SMA atau sederajat memberikan sosialisasi dan kampanye aksi gizi kepada para pelajar sebagai upaya deteksi dini agar mereka lebih waspada terhadap anemia.

"Petugas puskesmas juga diminta untuk ikut memantau remaja putri agar terhindar dari anemia," katanya.

Dinas Kesehatan juga menyediakan tablet penambah darah untuk diberikan kepada remaja putri di sekolah-sekolah.

Selain itu, akan menggelar aksi bergizi, seperti melakukan senam bersama atau sarapan protein.

"Harapannya, remaja putri tidak lagi anemia. Mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik, dan belajar dengan baik," ucapnya.