Efektivitas Obat Ternyata Berkaitan dengan Genetik, Begini Penjelasannya
“Contohnya, antibiotik itu indeksnya lebar. Jadi, kadang-kadang untuk infeksi yang ringan dosisnya 500 mg. Untuk infeksi yang lebih berat di dua kali lipatkan dosisnya tidak apa-apa,” tutur Ketua Program Studi Magister Ilmu Farmasi Ubaya itu.
Konsumsi obat dan makanan tertentu serta merokok dapat mempengaruhi jumlah enzim Sitokrom P450 dalam tubuh. Maka dari itu, penggunaan obat keras tidak bisa sembarangan dan wajib menggunakan resep dokter.
Untuk kebanyakan obat yang dijual secara bebas di apotek merupakan obat yang aman dikonsumsi berapapun jumlah enzim Sitokrom P450 dalam tubuh.
“Jadi, sebaiknya tanya apoteker apakah ada interaksi obat sehingga tidak menimbulkan efek yang parah,” pungkasnya. (mcr12/jpnn)
Dosen Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) Dr apt Fauna Herawati menjelaskan efektivitas obat tergantung pada genetik seseorang
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News