Gubernur Khofifah Dianugerahkan Unair Gelar Honoris Causa

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Unair Surabaya menganugerahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa gelar Doktor Honoris Causa (HC) dalam bidang Ilmu Ekonomi, Minggu (15/10).

Rektor Unair Prof Dr Moh. Nasih menilai pemberian gelar tersebut sangat layak. Menurutnya, Khofifah adalah sosok yang memiliki prestasi dan kontribusi begitu besar bagi bangsa dan negara.

"Dengan berbagai penilaian dan pertimbangan, Unair memberikan gelar kehormatan," kata Prof Nasih.

Ketua penilai, Prof Dr Dian Agustia, SE. MSi. Ak. membeberkan dasar-dasar pertimbangan untuk mengukuhkan gelar kehormatan tersebut.

Pertama, Khofifah pernah menjabat sebagai Menteri Sosial RI pada 2014-2018. Dia juga sekaligus menjadi menteri termuda di antara jajaran menteri di kabinet kala itu.

"Beliau semasa menjadi menteri telah mencetuskan pemikiran berupa reformasi sistem perlindungan sosial untuk percepatan pengentasan kemiskinan," ujarnya.

Prof Dian menyebut berdasarkan hasil uji pendalaman akademik, Khofifah berhak menerima gelar honoris causa di bidang ilmu ekonomi.

Tak sembarangan, uji pendalaman itu menghadirkan sembilan penilai akademik dari bidang ilmu ekonomi.

"Berdasarkan pertimbangan itu, saya selaku promotor dan ketua tim penguji menilai bahwa Bu Khofifah berhak menerima gelar Honoris Causa di bidang Ilmu Ekonomi," ujar Dekan FEB Unair itu.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan orasi yang bertajuk "Reformasi Sistem perlindungan Sosial untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan".

Dalam orasinya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair itu menyampaikan tentang Program Keluarga Harapan (PKH) yang dia cetuskan saat menjadi Mensos RI.

"Kami mencoba membangun muruah masyarakat dari status sosial yang dianggap rendah dengan program yang menurut saya kurang membangun kesetaraan," tuturnya.

"Kalau dahulu ada bantuan berupa raskin (beras untuk keluarga miskin), kemudian kami usulkan untuk menjadi rastra (beras sejahtera)," imbuh Khofifah. (antara/faz/jpnn)