Kemensos Gandeng 39 Perguruan Tinggi Latih Pendamping Rehabilitasi Sosial

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng 39 perguruan tinggi di Indonesia untuk memberikan pelatihan bagi pendamping rehabilitasi sosial.

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menceritakan pelatihan ini dilakukan lantaran masih banyak pendamping sosial berada di bawah naungan Kemensos kesulitan ketika memberikan pendampingan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk beberapa kategori.

“Awalnya, kami berkomunikasi dengan Unesa (Universitas Negeri Surabaya). Oleh Rektor Unesa, kami dikenalkan dengan Rektor eks-IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Dari sana, kami membuat MoU dengan 39 perguruan tinggi," kata Risma saat di Surabaya, Sabtu (16/9).

Risma mengungkapkan pendamping yang berada di naungan Kemensos bukan hanya orang miskin saja, tetapi ada juga yang disabilitas.

“Seringkali, ada anak tunawicara diperkosa, korban tidak bisa bersaksi. Ada juga anak berkebutuhan khusus, korban tidak bisa bersaksi. Nah, pendamping saya harus bisa menjelaskan dan berkomunikasi untuk kemudian menjelaskan saat pemeriksaan, bahkan memberikan perawatan untuk mereka," ujarnya.

Mantan Wali Kota Surabaya dua periode ini menjelaskan pelatihan ini akan membahas pola pendekatan kepada para PMKS sehingga mereka bisa lebih optimal tanpa ada kekhawatiran dari para PMKS yang bersangkutan.

"Misalnya, ada (PMKS ) yang mendapat pendampingan terapis bicara. Saat dijelaskan, takut. Bukan hanya anaknya, tetapi juga orang tuanya sehingga kaku. Semua diam," ucapnya.

Saat ini, kata Risma bentuk kerja sama yang dilakukan masih dimatangkan sehingga diharapkan pada bulan depan bisa langsung direalisasikan.