Duh, Tempat Usaha di Madiun Masih Banyak Gunakan LPG Bersubsidi
jatim.jpnn.com, MADIUN - Petugas gabungan menemukan sejumlah bukti penyalahgunaan elpiji bersubsidi di tingkat konsumen di Kota Madiun. Hal tersebut diduga mempengaruhi ketersediaan di pasaran.
Sales Branch Manager Pertamina Rayon VI Kediri Muhammad Salman Al Farisy mengatakan sidak tersebut menyasar sejumlah konsumen seperti kafe, restoran, hotel, peternakan, hingga tempat-tempat usaha jasa laundry atau pencucian baju.
"Hasilnya ditemukan penggunaan elpiji bersubsidi di tempat-tempat usaha itu, padahal sesuai ketentuan seharusnya sektor usaha riil tersebut tidak boleh menggunakan bahan bakar elpiji bersubsidi," ujar Salman, Jumat (4/8).
Sebaliknya, elpiji bersubsidi hanya boleh digunakan untuk masyarakat miskin, petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Masih kami temukan konsumen menggunakan elpiji bersubsidi tapi tidak sesuai peruntukannya. Ini tadi ada delapan jasa laundry yang menggunakan elpiji bersubsidi," katanya.
Dengan dasar temuan itu, pihaknya langsung memberikan teguran serta meminta pihak pengelola untuk mengganti dengan elpiji non-subsidi 12 kilogram saat itu juga.
Salman meminta masyarakat menggunakan elpiji sesuai dengan ketentuan sehingga tidak menyulitkan masyarakat lainnya yang berhak.
Sub Koordinator Perekonomian Bagian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kota Madiun, Rizky Dwi Akbar menambahkan sidak dan pemantauan pemanfaatan elpiji ukuran tiga kilogram tersebut menindaklanjuti kondisi bahan bakar bersubsidi itu di pasaran sulit dicari dalam beberapa pekan terakhir.
Sidak yang dilakukan petugas gabungan di Madiun masih banyak menemukan tempat usaha yang menggunakan elpiji bersubsidi, padahal dilarang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News