Wakil Ketua DPRD Surabaya Sidak Seusai Pasien RS Soewandhi Meninggal Saat Tunggu ICU

“Ini harus ada perbaikan. Di ruang rawat inap, ada traffic bed digital, (sedangkan) di ICU tidak ada. Seharusnya ditambah agar pasien bisa melihat,” tuturnya.
Dua juga mempertanyakan keluhan keluarga korban terkait dengan antrean ruang ICU.
Saat itu, korban yang kondisinya sudah drop disarankan untuk ke ruang ICU. Namun, ICU masih penuh dan mendapatkan antrean nomor 6.
“Setelah saya cek, nama korban belum terinden sejak Selasa (30/5), padahal dokter sudah menyarankan untuk ke ruang ICU," kata Reni
Nama padien rupanya baru ada pada Rabu (31/5) pagi, dan siangnya baru bisa masuk karena ada pasienyang sudah keluar.
Dia merasa aneh seharusnya nama korban untuk bisa ke ruang ICU terdaftar sejak Selasa.
“Kenapa tidak terinden sejak Selasa? Saya mencari nama enggak ketemu. Apalagu enggak ketulis atau misal bagaimana kurang tahu, tetapi ini harus kami benahi,” tuturnya.
Maka dari itu, dia mendorong agar perbaikan-perbaikan terus dilakukan. Salah satunya, penambahan ruang ICU. Itu karena sembilan bed yang ada di ICU tidak bisa memberikan pelayanan yang maksimal.
Sidak RS Soewandhi, Wakil Ketua DPRD Reni soroti traffic ruang ICU pasca-pasien meninggal gegara antrean
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News