Unair Ungkap Pemicu Anak-Anak Merokok, Bukan dari Iklan TV, Ternyata

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) mengungkapkan empat dari tujuh anak-anak usia 10-14 tahun yang merokok dipicu adanya iklan. 

Adapun pemicunya, baik iklan di TV, di luar ruangan, maupun di media sosial. Temuan itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh FKM Unair bekerja sama dengan Center for Disease Control and Prevention Foundation, USA.

Ketua peneliti Hario Megatsari mengatakan riset itu dilakukan terhadap 6.786 siswa dari 165 sekolah di Serang, Padang, Lombok Timur, dan Banyuwangi.

Hasilnya, 51,7 persen siswa sekolah setingkat SMP SMA mengonsumsi rokok konvensional, sedangkan 50,7 persen mengonsumsi rokok elektrik.

“Pada umumnya anak-anak usia SMP SMA merokok konvensional dua hingga lima batang sehari dan menghisap rokok elektrik sehari sekali,” kata Hario. 

Berdasarkan penelitiannya, anak-anak mengaku paling sering terpapar iklan rokok di kios penjualan rokok.

“Selanjutnya disusul oleh papan reklame, internet, televisi, serta majalah/koran,” ujarnya.

Hario mengatakan mereka tidak pernah menerima promosi rokok melalui kaus, voucher, maupun tawaran rokok gratis dari perusahan rokok.