Soal Reaktivasi Jalur Kereta, Pengamat Pertanyakan Janji Politik Khofifah
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Janji politik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait rencana reaktivasi jalur kereta api di Madura dipertanyakan oleh pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Surokim Abdussalam.
Surokim mengatakan ketika wacana reaktivasi jalur kereta di Pulau Garam mulai disuarakan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Khofifah belum memberikan respons, padahal hal tersebut masuk dalam janji politiknya yang pernah disuarakan pada 2019.
Menurutnya, dihidupkannya kembali jalur kereta api sangat penting untuk mengurai kemacetan dan mendongkrak perekonomian di Madura.
"Madura memang butuh akses transportasi massal untuk mengurangi beban jalur darat nasional yang kerap macet di titik pasar tradisional," kata Surokim tertulis, Senin (13/3).
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Trunojoyo itu menilai apabila reaktivasi jalur kereta maka kemacetan akan terus menghantui Madura.
Beban transportasi bakal terus meningkat sepanjang tahunnya sehingga Madura membutuhkan moda transportasi massal yang bisa menjangkau semua wilayah dan berbiaya murah.
“Pembuatan moda transportasi darat lain seperti kereta api atau kereta listrik adalah langkah maju, apalagi dalam sejarah Madura moda transportasi kereta api sudah ada dan digunakan masyarakat,” tuturnya.
Dia menambahkan reaktivasi kereta akan memberikan banyak dampak positif, khususnya membuka akses wilayah Madura timur yang memiliki banyak potensi sumber daya. Selain itu, membuat waktu tempuh ke wilayah tersebut lebih efisien.
Pengamat Politik dari UTM Surokim Abdussalam mempertanyakan janji politik Gubernur Khofifah soal reaktivasi jalur kereta di Madura.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News