Mahasiswa Untag Surabaya Temukan Material Pengganti Logam dari Tempurung Kelapa
Hasil dari penelitian ini, dari pengolahan limbah tempurung kelapa yang dicampur limbah plastik menghasilkan ukuran partikel 200-250 mesh fraksi berat 11,5 persen.
“Nilai rata-rata tegangan tarik tertinggi sebesar 19,80 Mpa dan punya nilai rata-rata energi yang diserap 0,97 Joule atau setara dengan kekuatan timah,” jelas mahasiswa asal Tulungagung tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan Daris, material komposit ini bisa dimanfaatkan sektor otomotif hingga rumah tangga.
“Material komposit hasil eksperimen saya ini bisa dikembangkan lebih jauh sebagai bahan pelapis bahan yang digunakan sepeda, kendaraan atau peralatan rumah tangga, mengingat materialnya ringan dan tahan korosi,” ungkapnya.
Daris menyebut pemanfaatan limbah tempurung kelapa temuannya tak membutuhkan waktu lama dan biaya yang besar dalam pembuatannya sehingga lebih efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Proses pengolahannya cukup mudah dengan memanfaatkan mesin ayak berbasis gelombang air buatan, tempurung kelapa yang sudah menjadi serbuk diayak sesuai ukuran partikel yang telah ditentukan.
Kemudian serbuk tempurung kelapa akan direndam lagi di air hangat pada suhu 80 derajat celcius, lalu di oven selama 45 menit dengan suhu 110 derajat celcius dan dimasukkan ke dalam wadah.
“Bahan baku tempurung kelapa ini bisa dibeli dengan harga yang ekonomis sekitar Rp20 ribu untuk satu karung,” jelasnya.
Mahasiswa Teknik Untag Surabaya menemukan material pengganti logam dari tempurung kelapa dengan harga ekonomis dan ringan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News