Dokter Nabil Beber Hasil Autopsi 2 Korban Tragedi Kanjuruhan, Ternyata

"Di kedokteran forensik, kami tidak bisa mengatakan itu karena apa, tetapi karena kekerasan benda tumpul. Untuk pastinya, tentu di penyidikan yang tahu," tuturnya.

Berdasarkan hasil penelitian toxicologi, pihaknya tak menemukan adanya paparan zat senyawa dalam gas air mata pada sistem organ pernapasan dalam tubuh kedua korban.

"Dari hasil pengumpulan sampel yang ada pada kedua korban. Kami sudah mengumpulkan kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan didapatkan tidak terdeteksi adanya gas air mata tersebut," katanya.

"Untuk lebih jelasnya nanti di pengadilan bisa didatangkan ahli dari BRIN tersebut yang memeriksa hasil sampel toxicologi kami," imbuh dia.

Penelitian dugaan adanya senyawa zat gas air mata yang menjadi penyebab kematian korban menjadi salah satu aspek terpenting selama proses autopsi kedua jenazah.

"Dari pemeriksaan toxicologi, tidak terdeteksi adanya gas air mata karena kami fokus pada gas air mata. Untuk patologi anatomi kami fokus pada peradangan dan nanti akan saya jelaskan di visum, sudah ada," jelas Nabil. (mcr12/jpnn)