Panduan Pertolongan Pertama Orang Henti Napas, Dokter Spesialis Anestasi Ubaya Beber Caranya
Ketiga, memberikan napas buatan dengan cara menjepit hidung pasien lalu meniupkan udara dari mulut sebanyak dua kali. Teknik dikatakan tepat apabila dada pasien terangkat saat diberikan napas buatan.
"Ulangi kembali pemberian CPR dengan perbandingan 30 pijat jantung : 2 napas buatan," katanya.
Dokter spesialis anestesi itu mengatakan kesalahan yang sering terjadi adalah kecepatan pijat jantung yang terburu-buru sehingga melebihi dari yang dibutuhkan.
Kemudian, ada penolong yang enggan untuk memberikan bantuan napas dari mulut ke mulut.
Bila seperti itu, menurut dr. Ardyan, penolong lebih baik tetap menolong dengan pijat jantung daripada tidak sama sekali.
CPR boleh dihentikan ketika pasien sudah mulai bernapas atau ada instruksi dari tim medis untuk berhenti.
“Yang perlu diingat adalah CPR hanya sebagai pertolongan pertama. Bantuan kepada pasien bisa jadi sia-sia bila tidak ada bantuan medis yang segera datang,” tegasnya.
Walaupun hanya bersifat sebagai pertolongan pertama, tetapi penting bagi masyarakat untuk memahami CPR agar dapat menyelamatkan nyawa orang lain di tengah kondisi darurat. (mcr12/jpnn)
Ada beberapa panduan pertolongan pertama ketika menemui orang henti napas, begini penjelasan dari dr Ardyan Prima Wardhana.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News