Cerita Pihak Sekolah Mencari Pelajar yang Ditemukan Meninggal dengan Kondisi Tergantung di Pohon
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kematian Valentino Tandjung masih menyisakan duka mendalam bagi orang tua serta pihak SMPN 23 selaku tempat bersekolahnya.
Wakil Kepala SMPN 23 Siti Halimah menceritakan saat mendapatkan kabar bahwa Valentino tidak pulang ke rumah, pihaknya langsung melakukan berbagai cara untuk menemukan keberadaan siswa inklusi tersebut.
Awalnya, orang tua Valentino, Yuliantini dipanggil dimintai keterangan menyampaikan kalau anaknya meminta uang saku untuk digunakan naik ojek online berangkat ke sekolah pada Jumat (4/3).
Baca Juga:
"Ibunya menghubungi kami pada Minggu (6/3). Kemudian, keesokan harinya dipanggil kami minta menceritakan beberapa kejadian sebelum anaknya hilang. Katanya tidak mempunyai masalah," ujar Halimah, Senin (25/4).
Sejak saat itu pihak sekolah intens berkomunikasi dengan orang tua Valentino dan mengunjungi rumahnya untuk berdiskusi terkait upaya pencarian. Mereka juga berupaya menanyakan kabar ke kepolisian
"Minggu kedua kami berupaya mencari info ke Polsek Rungkut menanyakan apakah sudah ada hasil. Namun, masih proses pencarian dan mengalami kesulitan karena ponsel Valentino mati," jelasnya.
Pihak sekolah masih terus berupaya mencari dengan mendatangi Dinas Pendidikan Kota Surabaya untuk meminta bantuan. Mereka sempat mendapatkan petunjuk mendatangi Kampung Anak Negeri di Wonorejo
"Namanya juga orang usaha, kami langsung ngecek ke sana, ternyata tidak ada," lanjutnya.
Pihak sekolah Valentino Tandjung menceritakan upaya pencarian selama satu bulan mencari muridnya tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News
