Usai Insiden Perahu Tenggelam di Bojonegoro, Khofifah Tekankan ini Ke Pemimpin Daerah

jatim.jpnn.com, BOJONEGORO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau pihak yang berkaitan dengan kebijakan angkutan sungai danau dan penyeberangan agar memperhatikan secara serius regulasi yang ada.

Setelah kejadian tenggelamnya perahu penyeberangan di Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro, Rabu (3/11), Khofifah langsung menekankan jika aturan penyeberangan harus dirapikan.

"Intinya, regulasi yang sudah ada itu harus dirapikan bersama," tegasnya di ketika meninjau lokasi insiden perahu terbalik di Bengawan Solo di Kabupaten Tuban, Jumat (5/11).

Insiden tenggelamnya perahu tersebut, kata dia, menjadi referensi terkait dengan regulasi angkutan sungai danau dan penyeberangan.

Khofifah meminta pemimpin daerah baik bupati maupun wali kota untuk memperhatikan aturan-aturan tersebut.

"Aturannya harus dirapikan. Koordinasikan dengan dishub. Kalai sertifikasi nakhoda dan kelaikan dari armada adalah kewenangan pusat. Namun, trayek antarkabupaten/kota itu tanggung jawab provinsi, dan trayek intern adalah bagian dari daerah setempat," terangnya.

Menurut eks menteri sosial itu, warga Jawa Timur sering menggunakan layanan penyeberangan sungai dan danau.

"Makanya regulasinya harus memberikan rasa aman serta nyaman bagi pengguna layanan transportasi penyeberangan itu," ujarnya.