Soal Banjir Bandang di Kota Batu, Ahli Sebut Ada Gangguan ini

jatim.jpnn.com, BATU - Pakar kebencanaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Profesor Suratman menilai banjir bandang yang melanda Kota Batu, pada Kamis (4/11) merupakan bukti adanya gangguan ekosistem di wilayah tersebut
"Bencana banjir itu sebagai peringatan ekosistem yang terganggu oleh manusia," jelas Suratman di Yogyakarta, Jumat (5/11).
Suratman menerangkan gangguan ekosistem tersebut timbul dan dipicu dari adanya alih fungsi lahan oleh manusia.
"Banjir ini karena ada desakan penggunaan lahan untuk pertanian maupun pemukiman," terangnya.
Menurutnya, penggunaan lahan tidak lagi sesuai dengan daya dukung lingkungan dan kemampuan lahan.
"Padahal kawasan itu adalah daerah resapan air, kawasan lindung semestinya banyak pohon-pohonnya," ujarnya.
Baca Juga:
Dari sistem tanah, Guru Besar Fakultas Geografi UGM tersebut mengatakan kawasan Kota Batu mempunyai lansekap yang juga rentan terjadi banjir.
"Banyak wilayahnya berupa lereng-lereng dan perbukitan. Banyak juga kawasan dengan kemiringan di atas 40 derajat dengan ketebalan tanah yang cukup tebal. Kondisi ini menjadi pemicu banjir," tuturnya.
Menganai banjir bandang di Kota Batu, Ahli menyebutkan adanya gangguan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News