P-APBD Diketok, Wali Kota Surabaya Belum Fokus pada Pemulihan Ekonomi
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Legislator meminta Pemkot Surabaya lebih fokus pada pemulihan ekonomi saat pandemi COVID-19 pascapengesahan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun 2021 menjadi Rp 8,9 triliun.
Anggota tim Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya, Imam Syafi'i mengutarakan dari sisi politik anggaran, pihaknya melihat wali kota belum fokus pada pemanfaatan anggaran untuk pemulihan ekonomi.
"Bisa saja karena pos-pos pendapatan selama pandemi di Surabaya turun drastis," kata dia, Rabu (6/10)
Apalagi, lanjut dia, untuk pemulihan ekonomi harus punya anggaran yang banyak. Bila terlalu minim, Pemkot Surabaya harus memilih mengurangi belanja modal.
Menurut dia, untuk P-APBD 2021 sebesar Rp 8,9 triliun masih cukup realistis dengan kondisi pendapatan daerah yang berkurang jauh.
Imam pun menegaskan meski belanja modal dikurangi, namun pemkot harus tetap menjaga supaya anggaran pendidikan setempat tetap sesuai dengan perintah undang-undang yang berlaku, yaitu sebesar 20 persen dari APBD.
Imam mengatakan sebenarnya setiap rapat, pihaknya melihat Pemkot Surabaya berupaya untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi menjadi empat persen, yang mana pada 2020 lalu, minus dua persen, tetapi tahun sebelumnya Kota Pahlawan juga mencapai 6-7 persen.
"Jadi, kalau mau meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar empat persen, itu sangat bagus. Makanya, kami berharap Pemkot Surabaya tetap optimistis dalam meningkatkan pendapatan belanja kami," ujar dia.
Pemkot Surabaya lebih fokus pada pemulihan ekonomi saat pandemi COVID-19 pascapengesahan P-APBD 2021`.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News