2 Minggu PTM Terbatas, Tak Ada Klaster Sekolah di Surabaya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya bersyukur tidak ada klaster COVID-19 dari sekolah di bawah kewenangannya seiring pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Hasil tersebut diketahui melalui evaluasi harian tiap sekolah secara rutin yang dilaporkan ke Dispendik Kota Surabaya.
Adapun hasil laporan yang diberikan mencakup kondisi sekolah sampai pola mekanisme penerapan protokol kesehatan (prokes) penanganan COVID-19.
Kepala Dispendik Kota Surabaya, Supomo menerangkan pemantauan di tiap sekolah juga melibatkan para pakar.
"Sehingga, mereka bisa mengikuti perkembangan PTM, sehingga lebih tepat dalam mengevaluasi. Biasanya, kami melakukan rapat evaluasi bersama pakar seminggu sekali," kata Supomo, Minggu (26/9).
Dia pun lega setelah mengetahui bahwa hasil evaluasi yang dilakukan dalam kurun waktu dua minggu terakhir tak ditemukan kasus klaster sekolah.
"Alhamdulillah sudah sesuai prokes. Hanya saja, terkadang ada siswa lupa lalai dan kami ingatkan," ujar dia.
Sementara itu, langkah antisipatif di lingkungan sekolah juga dilakukan oleh satgas mandiri. Pengamatan dan pemantauan kondisi setiap orang dilakukan secara ketat.
Dispendik Kota Surabaya bersyukur tidak ada klaster COVID-19 dari sekolah di daerahnya yang menggelar PTM terbatas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News