Konsumsi Listrik di Jatim Meningkat, Rasyid: Tanda Pemulihan Ekonomi
jatim.jpnn.com, JAWA TIMUR - Pemakaian listrik di Jatim mengalami pertumbuhan 4,36 persen dengan angka konsumsi keseluruhan sejak Januari hingga Agustus 2021 sebesar 25,84 terra watt hour (TWh).
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN Unit Induk dan Distribusi (UID) Jawa Timur, A. Rasyid Naja memaparkan pertumbuhan konsumsi listrik itu menandakan pemulihan ekonomi usai puncak pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu.
"Pertumbuhan konsumsi tersebut menandakan Jawa Timur mulai bangkit dari pandemi COVID-19 dan ekonomi sudah mulai berjalan," kata Rasyid, Kamis (9/9).
PLN mencatat pertumbuhan konsumsi listrik tertinggi tercatat pada sektor industri dengan dominasi sektor baja sebesar 80,3 persen, disusul CPO 44,9 persen, diikuti mesin dan otomotif 19,2 persen, keramik dan kaca 17,4 persen, bumbu masak 16,7 persen, serta tekstil 12,6 persen.
Rasyid menerangkan untuk sektor bisnis sampai Agustus 2021, belum tumbuh terlalu signifikan.
"Meski begitu, sektor bisnis seperti mal hingga sektor pariwisata mulai menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik," ujar Rasyid.
Sementara itu, pertumbuhan konsumsi listrik terlihat dari meningkatnya beban puncak kelistrikan, khususnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Pada semester I tahun 2021, beban puncak kelistrikan berada di atas 27 ribu megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi terjadi pada 8 Juni 2021 sebesar 27.335 MW.
Pemakaian listrik di Jatim mengalami pertumbuhan 4,36 persen dengan angka konsumsi keseluruhan sejak Januari hingga Agustus 2021 sebesar 25,84 TWh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News