PPKM di Probolinggo Picu Laju Inflasi, Asekbang: Masih Wajar
jatim.jpnn.com, PROBOLINGGO - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo mengemukakan jika pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada Juli 2021 mempengaruhi aktivitas konsumsi warga dan laju inflasi.
Hal tersebut terlihat dari catatan BPS mengenai pergerakkan inflasi yang cukup signifikan di beberapa kelompok pengeluaran.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo Heri Sulistio mengatakan inflasi di Kota Probolinggo tercatat sebesar 0,16 persen pada Juli 2021.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks enam kelompok pengeluaran," jelasnya
Enam pengeluaran tersebut di antaranya kelompok makanan, minuman dan tembakau. Lalu kelompok pengeluaran pakaian dan alas kaki. Kemudian diikuti kelompok pengeluaran kesehatan
Sisanya ialah kelompok pengeluaran informasi, komunikasi dan jasa keuangan, kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga dan budaya, dan kelompok pengeluaran pendidikan.
Meski terjadinya inflasi sebesar itu, menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setda Kota Probolinggo Setiorini Sayekti, hal tersebut masi wajar dan stabil
"Ada pengaruh di masa PPKM, namun pengaruhnya masih terbilang wajar dan stabil, sehingga perekonomian sudah mulai membaik," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Probolinggo mengemukakan jika PPKM pada Juli 2021 mempengaruhi aktivitas konsumsi warga
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News