Kabar Baik: Keterisian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di Surabaya Menurun

Selasa, 27 Juli 2021 – 09:24 WIB
Kabar Baik: Keterisian Tempat Tidur Pasien COVID-19 di Surabaya Menurun - JPNN.com Jatim
Ilustrasi - BOR di sejumlah rumah sakit penanganan COVID-19 wilayah Surabaya mengalami penurunan. Foto: Antara/Galih Pradipta

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di sejumlah rumah sakit penanganan COVID-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur mulai mengalami penurunan.

"Penurunan itu karena beberapa faktor. Salah satunya, penambahan rumah sakit baru," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (27/7).

Pemkot Surabaya sebelumnya membangun sejumlah rumah sakit darurat COVID-19 (RSDC), antara lain Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Kedung Cowek dan RSD GOR Indoor Stadion Gelora Bung Tomo (GBT).

Dia memerinci penurunan BOR itu berkisar tujuh persen dari sebelumnya tercatat 90 menjadi 83 persen.

Namun Eri meminta warga tak berpatokan BOR rumah sakit. Sebab, sebagai Ibu Kota Provinsi Jatim, banyak pasien justru rujukan dari kabupaten/ kota lain.

"Jadi jangan dilihat tren kasus di Kota Pahlawan dari BOR rumah sakit," ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu.

Bila ingin melihat perkembangan kasus COVID-19 di Surabaya, dia merekomendasikan untuk memantau dari tingkat kesembuhan pasien COVID-19 Surabaya.

Selain terjadi penurunan BOR rumah sakit, angka pemakaman secara protokol kesehatan (prokes) COVID-19 di Kota Surabaya juga melandai.

Data Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRT) Surabaya mencatat pada 23 Juli lalu terdapat 105 jenazah yang dimakamkan secara prokes. Esoknya, turun menjadi 97 jenazah.

Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di Surabaya mulai menurun. Alasannya...
Sumber Antara
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News