Antrenya Pemulasaraan Jenazah Pasien COVID-19 RSUD Kediri
jatim.jpnn.com, KEDIRI - Pemkot Kediri, Jawa Timur merekrut sukarelawan yang bertugas sebagai sopir dan pemulasara jenazah menyusul kenaikan kasus COVID-19 diiringi tingginya angka fatalitas.
"Sebelumnya, di RSUD Gambiran telah tersedia 10 orang sopir ambulans. Rencananya, akan ditambah lima orang tenaga sukarelawan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri dokter Fauzan Adima, Sabtu (10/7).
Menurut dia, tugas sopir ambulans kian berat. Mereka bertanggung jawab menjemput, merujuk pasien, juga mengirimkan, serta mengambil jenazah dari rumah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kediri Bagus Alit menjelaskan pemkot pun segera merekrut sukarelawan pemulasara jenazah. Hal itu menyusul kenaikan kasus kematian di RSUD Gambiran.
Imbasnya, saat ini terjadi peningkatan waktu antrean pemulasaraan jenazah. Oleh karena itu perlu ditangani agar tidak menimbulkan komplain dari keluarga almarhum pasien.
"Di waktu normal antrean pemulasaraan maksimal tiga jam. Sekarang mencapai 6-10 jam," ujar Bagus Alit.
Rekrutmen sukarelawan tersebut terbuka tidak hanya untuk ASN, tetapi juga masyarakat umum.
Nantinya, mereka akan dilatih pemulasaraan jenazah sesuai protokol COVID-19, serta bertugas di RSUD Gambiran Kediri selama dibutuhkan di masa pandemi. (antara/mcr13/jpnn)
Seperti yang terjadi daerah lainnya, durasi antrean pemulasaraan jenazah di RSUD Kota Kediri kian memanjang lantaran tingginya kasus kematian COVID-19.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News