Isu RSUD Situbondo Potong Bonus Karyawan, Bu Ninov: Itu Hoaks
jatim.jpnn.com, SITUBONDO - Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo drg. Ninov Megawati menyatakan bahwa informasi pemotongan jasa pelayanan karyawan kesehatan tidak benar.
"Informasi itu mengada-ada. Terlebih sumber informasinya juga tidak disebutkan identitasnya," kata Ninov di Situbondo, Jawa Timur, Selasa (25/5).
Ninov perolehan jasa pelayanan karyawan disesuaikan dengan besaran yang diterima oleh rumah sakit.
Adapun pemberian jasa pelayanan kepada sekitar 850 orang karyawan rumah sakit tersebut dihitung menggunakan rumus Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD).
"Masing-masing jumlah yang uang diterima bagi karyawan tidak akan sama," tuturnya.
Ninov juga menyatakan tidak benar bahwa pemotongan jasa pelayanan berkaitan dengan temuan BPK RI dalam laporan keuangan pada pemerintahan sebelumnya yang menemukan adanya kerugian uang negara.
"Informasi ngawur itu. Pasti pemerintah hari ini tidak akan memperoleh penghargaan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) kalau memang ada temuan BPK RI," ucapnya.
Ia juga membantah informasi pemotongan jasa pelayanan dan dituduhkan untuk membeli alat tes usap yang diberikan secara gratis kepada santri akan kembali ke pesantren.
RSUD dr Abdoer Rahem membantah isu pemotongan jasa pelayanan karyawan pegawainya akibat mengalami kerugian rautsan juta..
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News