CT Value 2 Siswa SMPN 5 Ngawi Rendah, Varian Omicron?
jatim.jpnn.com, NGAWI - Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di SMPN 5 Ngawi terpaksa diberhentikan sementara. Hal itu menyusul dua siswa setempat terkonfirmasi positif Covid-19 berdasar hasil tes usap PCR yang dilakukan tim telusur dinas kesehatan (dinkes) setempat.
"Ada temuan dua siswa positif sehingga PTMT di sekolah itu dihentikan selama 14 hari ke depan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi, Sumarsono, Kamis (27/1).
Dia memaparkan temuan kasus positif di SMPN 5 itu diketahui lantaran seorang siswa setempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit Ngawi karena tifus dan mengalami gejala Covid-19.
Petugas rumah sakit kemudian melakukan tes usap kepada si anak dan hasilnya ternyata positif. Tak lama, ada laporan lagi bahwa temannya juga sakit dan lantas dinyatakan positif Covid-19 pula setelah dites.
"Menindaklanjuti temuan itu,i puluhan siswa yang sekelas dan guru yang mengajar kami tes usap PCR. Hasilnya belum keluar dan harapannya yang positif tidak bertambah," ujarnya.
Sub-Koordinator Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Ngawi, Joko Marwanto menyampaikan saat ini, kedua siswa SMPN 5 yang terkonfirmasi Covid-19 menjalani perawatan di rumah sakit.
Pihaknya belum mengetahui varian Covid-19 dari pasien bersangkutan. Dinkes juga telah mengirim hasil sampel pasien ke Surabaya karena CT value mereka sangat rendah.
"Jadi, yang diperiksa dengan hasil konfirmasi positif, CT-nya di bawah 30. Sampelnya itu kami kirim ke Surabaya bersama yang lain untuk mengetahui variannya. Hasilnya masih menunggu," ucap Joko Marwanto.
SMPN 5 Ngawi sementara menghentikan pembelajaran tatap muka menyusul dua murid setempat terkonfirmasi Covid-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News